Buta Huruf I


Suatu hari aku main ke rumah Stephanus di Tsunamina(Yokohama) sampai jam 12 malam. Pulangnya dipinjami sepeda. Berbekal kompas, GPS dan Peta kecil berangkatlah aku pulang ke Aobadai. Kuperkirakan perjalanan sekitar 2 jam. OK, sampai ditengah2 perjalanan masih on track, sampai feeling-ku tiba menyadarkanku bahwa aku kesasar. Segera aku balik sekitar 500 meter. Kucari2 toko 24 jam, kudapati toko Watson. Dengan bahasa inggris campur tarzan aku berkomunikasi dengan pelayan toko yang berbahasa jepang campur tarzan... eh nyambung!!! Aku beli peta(yang isinya huruf jepang doang) dan olehnya diberi rute menuju Aobadai eki(stasiun kereta). Pas kemudian bingung, aku tanya ke polisi yg jaga malam... nyambung juga :). Nyampailah aku di asrama jam 2.50 pagi.



Paling bete kalau pas di eki nggak ada petunjuk dalam inggris, seperti di Yokohama eki. Untungnya aku tahu kereta-nya dan untungnya nama keretanya pakai romanji bukan huruf jepang. Jadi kubeli tiket dengan harga minimum ke mudian kekurangannya dibayar di stasiun tujuan(namanya Fare Adjusment).



Ke kantor imigrasi, ke bank, shoping di suzukakedai dan akihabara pakai bahasa tarzan ok2 aja.... kena batunya juga akhirnya!!! Ceritanya aku bawa bento (nasi bungkus) dari rumah, aku beli lauk di Ookayama. Kulihat harganya 168 yen dan 150 yen, Ah murah cuman 318 yen.. bisa buat seharian. Tapi ternyata yang kubayar 716 yen! Oalah ternyata itu harga per 100 gram :(