Misi NASA meluncurkan roket Taurus XL pembawa satelit untuk  mengobservasi perubahan iklim di bumi gagal total. Hanya beberapa menit  setelah diluncurkan, roket itu 'terjun bebas' ke Samudera Pasifik.
Belum lama ini, NASA meluncurkan roket Taurus XL yang membawa satelit  Glory, pukul 2:09 pagi setempat dari pangkalan Vandenberg Air Force di  California. Satelit Glory akan diluncurkan untuk misi selama tiga tahun  untuk menganalisa dampak partikel terbang terhadap iklim di bumi.
Namun, misi yang memakan dana sebesar USD424 juta itu ternyata gagal  total. Taurus XL hanya sempat meluncur selama beberapa menit sebelum  jatuh ke laut. Ini merupakan kali kedua insiden memalukan tersebut  terjadi, setelah jenis roket yang sama juga terjatuh, 2009 lalu.
"Kejadian ini sangat memalukan. Mereka melewatkan sesuatu pada  investigasi (atas insiden pertama) serta pekerjaan yang mereka lakukan  setelah itu," cetus profesor Henry Lambright dari Syracuse University  sebagaimana dikutip Yahoonews, Sabtu (5/3/2011).
Misi yang dilangsungkan divisi lingkungan NASA kerap mengalami kegagalan  belakangan ini. Para pengamat menilai, pemotongan budget yang dilakukan  pemerintah terhadap agensi aeronautika dan luar angkasa itu menjadi  salah satu penyebabnya.
Kendati begitu, ketua Earth Science NASA, Michael Freilich, menegaskan,  masalah yang dihadapi NASA tidaklah seburuk itu. "Kita tidak boleh  melupakan fakta bahwa NASA kini tengah menerbangkan 13 misi riset, yang  akan membawa kemajuan besar untuk ilmu bumi kita," ungkapnya.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2011/03/05/56/431712/56/roket-pembawa-satelit-nasa-terjun-ke-laut