Berbagai kenangan tumpah ruah dalam perayaan 50 tahun pembangunan tembok Berlin. Tembok besar yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, kala itu, merupakan bukti perbatasan karya kelompok komunis pada 13 Agustus 1961.
Banyak turis sering kali mencari bagian tembok yang masih asli. Pada Sabtu itu, sebagaimana warta AP, AFP, dan Xinhua, warga Jerman akan memperingati persitiwa itu. Ada acara hening cipta selama semenit sebagai bentuk penghormatan bagi korban tewas dari timur tatkala mereka menyeberang tembok ke barat.
Banyak turis sering kali mencari bagian tembok yang masih asli. Pada Sabtu itu, sebagaimana warta AP, AFP, dan Xinhua, warga Jerman akan memperingati persitiwa itu. Ada acara hening cipta selama semenit sebagai bentuk penghormatan bagi korban tewas dari timur tatkala mereka menyeberang tembok ke barat.
Acara lain adalah pidato dari Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Christian Wulff. Peringatan HUT tembok Berlin itu dimulai malam hari dengan pembacaan nama-nama korban tewas ketika mencoba meninggalkan bagian timur kota itu, selama tujuh jam.
Presiden Wulff mengatakan kepada surat kabar Die Welt, peringatan ini merupakan waktu untuk mengenang. "Kami memiliki alasan untuk hidup di sini sekarang. Kami dapat memandang dengan bangga terhadap keinginan akan kebebasan oleh Jerman Timur dan solidaritas Jerman Barat terhadap mereka," katanya.
Merkel, yang dibesarkan di bagian timur, akan menghadiri peresmian monumen dan museum Bernauer Strasse, yang dulu dipisahkan oleh tembok. Selama mengheningkan cipta digelar, transportasi ke ibu kota Jerman akan dihentikan beberapa menit.
Tentara dari wilayah komunis Jerman Timur mulai membangun tembok sepanjang 160 kilometer pada pagi hari, 13 Agustus 1961. Saat itu, lebih dari 300 petugas pemantau ditempatkan di sejumlah lokasi untuk mencegah orang menerobos tembok. Waktu itu, otoritas Jerman Timur menggambarkan tembok sebagai pemisah bagi kaum fasis di bagian barat, yang kemudian dikenal sebagai benteng perlindungan antifasis. Akan tetapi, pandangan yang ada sekarang adalah untuk mengizinkan migrasi dari Jerman Timur.
Sejumlah orang tewas ketika berupaya menerobos tembok. Sekitar 136 orang tercatat meninggal, tetapi organisasi korban menyebutkan, jumlah orang yang tewas mencapai 700 jiwa.
Korban pertama yang diketahui bernama Guenter Liftin, meninggal pada 24 Agustus 1961, dan korban terakhir adalah Chris Gueffroy, meninggal pada 6 Februari 1989.
Meskipun tembok Berlin diruntuhkan pada 1989, simbol perbedaan ekonomi antara kedua wilayah masih terjadi.Sejumlah bagian tembok masih tersisa meskipun otoritas telah menghancurkan sekitar 8 km bagian tembok masih berdiri. Para turis sering kali mencari bagian tembok yang masih asli.