Dunia Internet



Bayangkan jika seluruh dunia bisa saling berbagi dan melengkapi. Kita semua bisa belajar bersama saling melengkapi satu dengan yang lain. Dunia ada digenggaman kita dan kita adalah sebagian dari dunia itu. Mungkin ini sedikit gambaran tentang apa yang kita pahami dalam dunia internet. Kita seakan menciptakan sebuah wadah bahkan lebih besar dari apa yang pernah kita bayangkan.

Internet adalah sebuah dunia lain, dimana tidak ada batasan usia untuk mengaksesnya. Semua orang bisa mengakses apa saja yang ada di internet. Ilmu bukanlah hal yang sulit didapat ketika kita menggunakan internet. Setiap user setiap hari setidaknya menyumbang satu-dua buah kata. Dan jika kita menghitung secara jeli berapa jumlah kata yang telah tertulis dalam dunia intenet, mungkin hasilnya cukup untuk membuat koran Suara Merdeka selama empat tahun.
Dan yang perlu diketahui adalah perkembangan dunia internet di dalam negri begitu pesatnya namun masih terkendala dengan keterbatasan quota penggunaan dari pusat. Sebetulnya ini bisa menjadi lahan usaha yang sangat menguntungkan sekali. Dimana angka pertumbuhan semakin pesat. Namun perlu diketahui juga, bahwa untuk membuat sebuah jaringan internet bisa masuk ke dalam negri tidaklah murah harganya.

Menurut berita yang pernah saya dengar, beberapa tahun kemarin google bekerjasama dengan negara-negara asia untuk membuat jaringan internet bawah laut dengan menggunakan kabel optik, yang nanti diperkirakan dana untuk perawatan tiap tahun sebesar satu trilyun kurang lebih. Jangan tanya saya benar atau salah info tadi. Silahkan anda cari sendiri sama Mbah Google.

Kembali ke pembahasan semula, negara memang bisa sebenarnya membuat anggaran untuk hal ini. Terlebih adalah mengingat salah satu fungsi inti dari internet dimana kita bisa mengakses semua ilmu pengetahuan yang ada di bumi ini. Ini adalah infestasi yang sangat amat menguntungkan dalam jangka panjang. Tentunya kita juga perlu penggalangan dana besar-besaran untuk infestasi semacam ini.
Alokasi dana untuk bidang pendidikan mungkin akan lebih berguna dalam bidang ini ketimbang untuk dana tunjangan pembangunan sekolah yang nantinya cuman akan dibuat bangun tembok pagar depan sekolaha, selebihnya ya masuk kantong pemda atau kepala sekolah setempat. Akses ilmu pengetahuan yang akan memberikan angin perubahan besar dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Memberikan kemudahan kepada setiap user untuk mencari apa saja yang mereka butuhkan.

Kita tidak akan menggantungkan yang namanya bangku sekolahan untuk masa pembelajaran kita. Kita belajar tidak hanya di dalam ruang kelas. Kita bebas dengan melakukan apa saja selama kita belajar.

Tapi kalau dipikir-pikir, selain kemudahan yang begitu muluk-muluk itu tadi ada banyak sisi negatifnya juga untuk pertumbuhan anak-anak muda. Jangan sampai generasi muda Indonesia sampai hanjur seperti pendahulu-pendahulunya. Dan mungkin dengan keterbatasan yang sangat terbatas ini menjadi solusi yang sebenarnya sangat tepat buat kita semua. Dan mungkin saja kalau seandainya kita dalam keadaan saat ini diberi kemudahan yang muluk-muluk seperti diatas tadi, mungkin kita tidak akan sanggup. Biarlah ini berjalan dengan sendirinya, nanti masyarakat sendiri yang akan melangkah kemana
Indonesia
ini akan melaju.