Jumlah mereka sekitar 15 orang. Lari saat akan didekati
(Antara/ Tatan)
Pengelola Taman Nasional Way Kambas, Lampung, memutuskan pasang kamera pengintai di sejumlah titik setelah dua kali perjumpaan petugasnya dengan kelompok "Orang Pendek". Pada perjumpaan kedua, petugas sebenarnya sudah membawa kamera namun hasil potretan tidak maksimal.“Saat ini kami juga sedang memasang kamera di dalam hutan untuk menangkap gambar mereka, karena ini memang penemuan langka, dan kami rasa berbeda dengan yang ditemukan di Jambi,” kata Humas Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko saat dihubungi VIVAnews, Minggu 24 Maret 2013.
Peralatan kamera ini nanti memiliki kemampuan sensor inframerah. Setiap terpantau ada panas berbeda, kamera akan memotret dengan sendirinya.
Pekan lalu, sekelompok orang pendek atau tampak seperti manusia kerdil terlihat oleh anggota polisi kehutanan (Polhut) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Lampung, yang berpatroli. Namun saat hendak didekati, gerombolan orang kerdil itu lalu melarikan diri. “Jumlah mereka sekitar 15 orang,” kata Sukatmoko.
“Anggota kami sempat mengawasinya selama sekitar lima menit dari jarak puluhan meter. Namun saat didekati mereka langsung bersembunyi di balik pohon lebat dan menghilang. Mereka melompat dan lari dengan cepat masuk hutan,” katanya menuturkan laporan anggotanya.
Namun saat berpatroli lagi pada Rabu, 20 Maret 2013 lalu, anggota memergoki kembali rombongan manusia kerdil itu di tempat yang sama.
Di beberapa daerah di Sumatera, ada legenda "Orang Pendek" yakni makhluk seperti manusia namun lebih pendek dan badannya berbulu. Kisah "Orang Pendek" ini kebanyakan beredar di sekitar kaki Gunung Kerinci, Jambi. (ren)