Jenis-Jenis Genre Film




Assalamualaikum, Film kini sudah menjadi kawan akrab di tiap kita. Kadang ia membawa hal positif kadang juga membawa hal negatif. Nah, kini Zulfan Studio Production™ ingin membagi-bagi ilmu kepada sobat-sobat sekalian tentang jenis-jenis dari film. Genre / Jenis adalah Sebuah METODE UNTUK Indetifiksasi menentukan Jenis / tipe Dari film. Cara membaca Genre dapat di lihat Dari berberapa Aspek, ANTARA lain:
  • Mengatur Film
  • Mood Film
  • Format Film (animasi)
  • Umur, Grup penonton (anak-anak, remaja, dewasa)
Nah, genre atau jenis film atau sinema dapat dibagi dan dilihat dari bebagai aspek sebagai berikut:

1. Dari Isinya
Kalau dilihat dari isinya, film dibedakan menjadi:

Film non fiksi
Sebagai contoh, untuk film non fiksi adalah film dokumenter yang menjelaskan tentang dokumentasi sebuah kejadian alam, flora, fauna maupun manusia.

Film Dokumenter (Documentary Films)
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72). Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. Seiring dengan perjalanan waktu, muncul berbagai aliran dari film documenter misalnya dokudrama (docudrama).

Dalam dokudrama, terjadi reduksi realita demi tujuantujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan hasil yang tersaji lewat dokudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam dokudrama, realita tetap menjadi pegangan. Kini dokumenter menjadi sebuah tren tersendiri dalam perfilman dunia. Para pembuat film bisa bereksperimen dan belajar tentang banyak hal ketika terlibat dalam produksi film dokumenter. Tak hanya itu, film dokumenter juga dapat membawa keuntungan dalam jumlah yang cukup memuaskan. Ini bisa dilihat dari banyaknya film dokumenter yang bisa kita saksikan melalui saluran televisi seperti program National Geographic dan Animal Planet. Bahkan saluran televisi Discovery Channel pun mantap menasbih diri sebagai saluran televisi yang hanya menayangkan program documenter tentang keragaman alam dan budaya.

Film fiksi
Sedangkan untuk kelompok fiksi, dalam dunia perfileman kita mengenal jenis-jenis film yang berupa drama, suspence atau action, science fiction, horror dan Film Musikal. Jenis-Jenis Genre di Film fiksi adalah:
  1. Tindakan
  2. Petualangan
  3. Komedi
  4. Kejahatan / gangster 
  5. Drama
  6. Epik / sejarah
  7. Horor
  8. Musik
  9. Scient fiksi
  10. Perang
  11. Barat
Genre film terbagi lagi menjadi Sub-Genre, ANTARA lain:
  1. Film biografi
  2. ‘Chick’ film (atau Film Gal)
  3. Detektif / Misteri Film
  4. Bencana Film
  5. Fantasi Film
  6. Film Noir
  7. ‘Guy’ Films
  8. Melodrama atau Wanita “Weepers”
  9. Jalan Film
  10. Romantis Film
  11. Olahraga Film
  12. Film Supernatural
  13. Thriller / Film Ketegangan
Film Laga (Aksi)
Film action biasanya termasuk energi tinggi, besar anggaran stunts fisik dan mengejar, mungkin dengan penyelamatan, pertempuran, perkelahian, lolos, krisis destruktif (banjir, ledakan, bencana alam, kebakaran, dll), non-stop gerak, ritme spektakuler dan mondar-mandir , dan petualang, sering ‘baik-pria’ dua dimensi pahlawan (atau baru, pahlawan) berjuang melawan ‘orang jahat’ – semua yang dirancang untuk eskapisme penonton murni. Termasuk mata-mata / spionase seri ‘fantasi’ James Bond, film seni bela diri, dan apa yang disebut ‘blaxploitation’ film. Sebuah sub-genre utama adalah film bencana. Lihat juga Bencana Terbesar dan Adegan Film Crowd dan Terbesar Adegan Chase Classic dalam Film.

Film Petualangan (Adventure)
Film petualangan biasanya cerita menarik, dengan pengalaman baru atau locales eksotis, sangat mirip atau sering dipasangkan dengan genre film aksi. Mereka dapat mencakup swashbucklers tradisional, film serial, dan kacamata sejarah (mirip dengan genre film epik), pencarian atau ekspedisi untuk benua yang hilang, “hutan” dan “padang pasir” epos, berburu harta karun, film bencana, atau mencari yang tidak diketahui.

Film Komedi (Comedy)
Komedi ringan-hati plot konsisten dan sengaja dirancang untuk menghibur dan memprovokasi tawa (dengan satu-liners, lelucon, dll) dengan melebih-lebihkan situasi, bahasa, tindakan, hubungan dan karakter. Bagian ini menjelaskan berbagai bentuk komedi melalui sejarah sinematik, termasuk slapstick, sinting, parodi dan parodi, komedi romantis, komedi hitam (komedi satir gelap), dan banyak lagi. Lihat Funniest Moments situs ini Film dan koleksi Pemandangan – ilustrasi, dan juga 50 Majalah Premiere yang Comedies Terbesar Sepanjang Masa.

Film Kriminal/Kejahatan/Gangster (Crime)
Kejahatan (gangster) film dikembangkan di sekitar tindakan jahat dari penjahat atau mafia, khususnya bankrobbers, angka bawah, atau penjahat kejam yang beroperasi di luar hukum, mencuri dan membunuh jalan mereka melalui kehidupan. Film kriminal dan gangster sering dikategorikan sebagai film noir atau detektif-misteri film – karena persamaan mendasar antara bentuk-bentuk sinematik. Kategori ini mencakup deskripsi berbagai film ‘pembunuh berantai’.

Film Horor
Film horor dirancang untuk menakut-nakuti dan memanggil ketakutan tersembunyi kita yang terburuk, sering kali di final, menakutkan mengejutkan, sementara menawan dan menghibur kita pada saat yang sama dalam pengalaman katarsis. Film horor menampilkan berbagai gaya, dari klasik Nosferatu awal diam, untuk monster CGI hari ini dan manusia gila. Mereka sering digabungkan dengan fiksi ilmiah ketika ancaman atau rakasa terkait dengan korupsi teknologi, atau ketika Bumi terancam oleh alien. Fantasi dan genre film supranatural tidak biasanya identik dengan genre horor. Ada banyak sub-genre horor: pedang, teror remaja, pembunuh berantai, setan, Dracula, Frankenstein, dll Lihat Moments Film paling menakutkan situs ini dan koleksi Scenes – diilustrasikan.

Film Drama
Drama serius, plot-driven presentasi, karakter realistis menggambarkan, pengaturan, situasi kehidupan, dan cerita yang melibatkan pengembangan karakter dan interaksi yang intens. Biasanya, mereka tidak berfokus pada efek khusus, komedi, atau tindakan, film Drama mungkin genre film terbesar, dengan banyak subset. Lihat juga melodrama, epik (drama historis), atau genre romantis. Film biografi Drama (atau “biopics”) adalah sebuah sub-genre utama, seperti ‘dewasa’ film (dengan konten subjek dewasa).

Epik / Film Sejarah
Epik meliputi drama kostum, drama sejarah, film perang, romps abad pertengahan, atau ‘gambar masa’ yang sering mencakup hamparan besar waktu yang ditetapkan terhadap latar belakang, luas panorama. Elemen epik berbagi sering dari genre film petualangan yang rumit. Epik mengambil peristiwa historis atau dibayangkan, tokoh mitos, legenda, atau heroik, dan menambahkan pengaturan mewah dan kostum mewah, disertai dengan keagungan dan tontonan, ruang lingkup yang dramatis, nilai-nilai produksi tinggi, dan skor musik menyapu. Epik sering versi, lebih spektakuler mewah sebuah film biopic. Beberapa ‘pedang dan sandal’ film (atau film epik Alkitab terjadi selama kuno) memenuhi syarat sebagai sub-genre.

Film Genre Musik
Film musik / tari bentuk sinematik yang menekankan nilai skala penuh atau lagu dan tarian secara signifikan (biasanya dengan pertunjukan musik atau tarian terintegrasi sebagai bagian dari narasi film), atau mereka adalah film-film yang berpusat pada kombinasi musik , tari, lagu atau koreografi. Subgenre utama termasuk komedi musik atau film konser. Lihat Greatest Moments situs ini Musik Film Lagu / Tari dan koleksi Scenes – diilustrasikan.

Film Sci-Fi (Scient Fiksi)
Sci-fi film sering quasi-ilmiah, visioner dan imajinatif – lengkap dengan pahlawan, alien, planet yang jauh, quests tidak mungkin, pengaturan tidak mungkin, tempat-tempat yang fantastis, penjahat gelap dan gelap yang besar, teknologi futuristik, pasukan tak dikenal dan diketahui, dan monster yang luar biasa ( ‘hal-hal atau makhluk dari angkasa’), baik yang diciptakan oleh para ilmuwan gila atau malapetaka nuklir. Mereka kadang-kadang cabang dari film fantasi, atau mereka memiliki beberapa kesamaan dengan aksi / petualangan film. Fiksi ilmiah sering mengungkapkan potensi teknologi untuk menghancurkan umat manusia dan mudah tumpang tindih dengan film horor, terutama ketika teknologi atau bentuk kehidupan alien menjadi jahat, seperti dalam “Zaman Atom” sci-fi film pada 1950-an

Film Perang
Film perang mengakui kengerian dan patah hati perang, membiarkan pertempuran pertarungan yang sebenarnya (melawan bangsa-bangsa atau umat manusia) di darat, laut, atau di udara memberikan plot primer atau latar belakang aksi film. Film perang sering dipasangkan dengan genre lainnya, seperti aksi, petualangan, epik drama, romance, komedi (hitam), ketegangan, dan bahkan dan koboi, dan mereka sering mengambil pendekatan yg mengadu ke arah peperangan. Mereka mungkin termasuk kisah tawanan perang, cerita operasi militer, dan pelatihan.

Film Barat
Western adalah genre mendefinisikan utama dari industri film Amerika – pidato untuk hari-hari awal perbatasan Amerika luas. Mereka adalah salah satu, genre tertua paling abadi dengan plot yang sangat dikenali, elemen, dan karakter (enam senjata, kuda, kota berdebu dan jalan, koboi, India, dll). Seiring waktu, westerns telah ditetapkan kembali, menciptakan kembali dan diperluas, diberhentikan, ditemukan kembali, dan palsu.

2. Dari segi penontonnya:
Di Indonesia, pengaturan sistem rating ditetapkan oleh pemerintah dalam Undang-undang No.33 tahun 2009 tentang Perfilman pasal 7 sebagai berikut : Film yang menjadi unsur pokok kegiatan perfilman dan usaha perfilman disertai pencantuman penggolongan usia penonton film yang meliputi film :
  • Untuk penonton semua umur (SU).
  • Untuk penonton usia 13 (tiga belas) tahun atau lebih (R).
  • Untuk penonton usia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih (RBO)
  • Dan untuk penonton usia 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih (D).
Menurut MPAA, Krasfikasi Rating Film/Penggolongan film menurut umur , di bedakan menjadi 5, yaitu :

Semua umur (General Audiences)
Dapat di saksikan oleh siapapun tanpa terkecuali hal ini di karenakan film dengan rating ini tidak mengandung unsur dewasa. Film dengan rating G inilah yang aman untuk ditonton oleh anak-anak. Contoh film kartun yang termasuk golongan ini adalah : Dora The Explorer, Upin-Ipin, Finding Nemo dll.

Bimbingan Orang Tua (Parental Guidance)
Rating ini berarti menyarankan orang tua untuk mendampingi anak saat menonton film ini, karena orang tua mungkin tidak ingin anaknya melihat beberapa unsur tertentu yang di sajikan. PG rating biasanya mengandung unsur kekerasan, kata-kata yang kurang pantas, ataupun tentang obat-obatan terlarang yang di sajikan secara minimalis (sedikit saja). Biasanya film anak yang tidak lulus rating G paling tidak masuk kategori rating PG ini. Contoh film kartun yang termasuk rating ini adalah : Tom and Jerry, Donald Duck, Dragon Ball, dll.

Peringatan Keras bagi Orang Tua (Parents Strongly Cautioned)
Rating ini mewajibkan agar anak dibawah 13 tahun didampingi oleh orangtua saat menontonnya. Hal ini dikarenakan adanya sedikit unsur dewasa dalam film. Hampir seluruh film terlaris sepanjang masa masuk dalam kategori ini. Contoh film kartun yang termasuk kategori ini adalah Crayon Shinchan.

Terbatas(Restricted)Sebuah film dengan rating R mengandung beberapa materi dewasa. Dengan demikian orang tua harus melarang anak-anaknya yang berumur di bawah 17 tahun untuk menonton film dengan rating ini tanpa bimbingan orang tua secara langsung. Para orang tua disarankan untuk mencari tahu bagaimana film tersebut dikategorikan sebagai rating-R untuk menentukan apakah film tersebut pantas untuk anak-anak mereka atau tidak. Secara umum tidak pantas orang tua mengajak anak-anak mereka menonton film yang memiliki rating-R. Contoh film kartun dengan rating ini adalah : The Simpsons.

Hanya 17 tahun keatas 17 (No One 17 or Under Admitted)
Sebuah film dengan rating NC-17 adalah film yang dinilai “terlalu dewasa” untuk anak-anak berusia 17 tahun dan di bawahnya. Tidak boleh ada anak-anak yang menontonnya, mengingat kategori NC-17 dapat mengandung materi-materi yang dewasa atau elemen-elemen lain yang dapat dinilai para orang tua sebagai terlalu keras.

3. Dari segi pemerannya:
Film Animasi dan Nonanimasi
Animasi merupakan suatu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud baru di dalam film live dan animasi. Untuk membuat sebuah film kartun animasi perlu untuk berlatih dan terus berlatih. Sering kali saat akan membuat film animasi, karena kurangnya referensi tentang film kartun animasi, pembuat terjebak pada bentuk film biasa/non animasi. Film kartun animasi harus dibedakan dengan film biasa yang bukan animasi. Namanya kartun, harus terkesan ada leluconnya walaupun sedikit. Dan yang lebih penting lagi, dalam sebuah film animasi kartun adalah efek dramatisir. Karena itulah yang sangat membedakan antara film kartun animasi dan yang non animasi.

4. Menurut durasinya:
Film Cerita Panjang (Feature-Length Films) durasinya lebih 60 menit
Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi hingga 180 menit.

Film Cerita Pendek (Short Films) durasinya kurang dari 60 menit
Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.

Sebelum kita memulai membuat film panjang dianjurkan kita berlatih membuat film-film pendek terlebih dahulu dan mengahasilkan film pendek yang bagus. Dari pengalaman kita tersebut maka kita akan mengetahui mana yang baik dan yang buruk. Berlatih dan belajar dengan sabar itu adalah kunci dari semuanya.

Nah, sudah tau kan apa aja genre/jenis film tersebut? berikut ilmu yang dapat saya berikat tuk sobat-sobat sekalian persembahan dari Zulfan Studio Production™. Berminat untuk buat film gak? ga susah kok...sangat sederhana. Dan saya (Zulfan Afdhilla) nak bagi-bagi tips untuk sobat yang ingin membuat film-film sederhana tentunya dari Zulfan Studio Production™ tercinta. oke! ikuti saya!

Nah yang ingin belajar buat film bersama saya, siapkan dulu kopi-kopinya ama kuenya, cari posisi wenak dulu dan duduk manis hope you enjoy on my blog. Ok kita mulai klik>>> Cara Membuat Film