Umat Islam Mengikuti Budaya Barat
ISLAM pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan pada era keemasannya. Seluruh dunia mengakui jika Islam adalah jembatan menuju peradaban yang lebih maju. Namun, apa yang disaksikan pada hari ini benar-benar berbanding terbalik. Menjelang akhir zaman, umat Islam ramai-ramai menjiplak budaya barat yang mengusung kebebasan dan melupakan nilai-nilai ketuhanan.
Umat Islam saat ini merasa minder jika berbudaya seperti tuntunan syari’at, dan merasa bangga jika mereka berpenampilan layaknya orang-orang barat, terutama pemuda. Pernak-pernik penghias tubuh mulai dari pakaian, aksesoris, alat kecantikan, dan gaya hidup semuanya banyak diadopsi dan berkiblat ke barat.
Realita ini tepat sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya: “Kalian benar-benar akan mengikuti jalan hidup (budaya dan tradisi) umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Bahkan jika mereka memasuki lubang biawak sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya pula.” Para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, apakah yang Anda maksudkan dengan umat-umat sebelum kami ini adalah kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “siapa lagi kalau bukan mereka?” (H.R Bukhari dan Muslim).
Syeikh Ibnu Taimiyyah berkata “Tasyabbuh meliputi semua tindakan yang dilakukan oleh orang-orang kafir, sedangkan perilaku tersebut jarang dilakukan oleh orang Islam. Barang siapa yang mengikuti perbuatan orang-orang kafir dengan niatan meniru mereka, maka berarti dia telah melakukan perbuatan tasyabbuh. Bila disertai tanpa niat untuk meniru mereka, maka bentuk tasyabbuh seperti ini masih perlu dilihat dalam menghukuminya. Akan tetapi perbuatan tersebut tetap dilarang untuk mencegah tasyabbuh yang sebenarnya juga untuk menyelisihi mereka.”
Sungguh tasyabbuh kepada orang-orang kafir, baik dalam ibadah mereka, pakaian dan kebiasaan-kebiasaan mereka adalah haram hukumnya. Inilah yang disepakati oleh Ahlul Ilmi berdasarkan nash-nash di dalam al-Qur’an dan Sunnah. Allah SWT berfirman: “dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (Q.S al-Maidah: 48)
Orang-orang kafir akan sangat gembira dengan penyerupaan orang-orang Islam dalam berbagai urusan mereka, sekalipun mereka harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk mencapai cita-cita itu. Maka tidak diragukan lagi, menyelisihi mereka dalam bentuk apapun adalah jalan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. [sm/islampos/arrisalah]