Kemarin di facebook fan page saya, seseorang menulis tentang pengalaman antena TV yagi.
Saya berterimakasih karena ada yang mewujudkan desain antena TV long yagi 31 elemen(bukan desain saya), karena domisili saya yang dibandung tidak memungkinkan untuk itu. Daerah Bandung dikelilingi pebukitan dan pegunungan. Apalagi rumah saya saya sudah di lembah, dukepung bukit2 kompleks :) . Jadi tidak memungkinkan untuk eksperimen membuat antenna yagi untuk jarak ratusan km.
Mengenai beda kualitas kalau siang dan malam, itu disebabkan karena faktor rambatan dan pantulan dari gelombang elektromagnetic yang berbeda pada siang dan malam hari. Sifat rambatan dan pantulan dalam lapisan udara, juga karena pantulan dari gunung dan bukit. Oleh karena kadang gunung/bukit malah bisa jadi sasaran arah antenna, daripada langsung mengarah ke pemancarnya. Berapa tinggi antena yang diperlukan? Terngantung "Line of sight" nya, jika dengan tinggi 2 pipa antenna sudah bisa "melihat" langsung pemancar nya yah berarti cukup 2 pipa.
Dalam contoh desain untuk yagi 700 MHz 19 elemen, saya lupa dengan karakteristik antenna yagi yang gainnya tidak tersebar merata diatas dan dibawah frekuensi tengah. Memang untuk yagi, gainnya lebih banyak tersebar dibawah frekuensi tengah.
Sebaran frekuensi TV UHF untuk Bandung |
http://www.dxzone.com/cgi-bin/dir/jump2.cgi?ID=11183
Sesuaikan nilai diameter elemen yang digunakan. Juga diameter boomnya, jenis diameternya. Contohnya :
Spesifikasi Antenna:
- 720 MHz, 31 elemen, gain estimasi 17.144 dB
- Horizontal beamwidth 20.1 derajat
- Vertical beamwidth 20.4 derajat
- Semua elemen menggunakan pipa aluminium 6.35 mm (1/4 inch)
- Boom menggunakan pipa PVC 2 inch
- Toleransi panjang tiap elemen adalah 1.2 mm
- Toleransi panjang tiap elemen adalah 1.2 mm
contoh yagi yang sudah dibuat :