Gus Ghofur: Belajar Al-Qur’an harus dengan Guru


Al-Qur’an mempunyai banyak keistemewaan. Salah satunya, para ahli Al-Qur’an akan mulia dalam hidupnya. Demikian kalimat pembuka yang disampaikan KH Abdul Ghofur Maimun Zubair, pengasuh Pesantren Sarang Rembang saat memberikan mauidhoh hasanah di hadapan ribuan jamaah di Betengan Bintoro Demak, Selasa (17/4).

Gus Ghofur panggilan akrab Putra KH Maimun Zubair di hadapan para ulama, pejabat dan santri dalam acara Haflah Khotmil Qur’an dan Haul ke-63 KHR Muhammad bin Mahfudz Attarmasi di pondok pesantren Busytanu Usyaqil Qur’an (BUQ) menyampaikan, tidak ada kitab yang sempurna sesempurna Al-Qur’an, dengan jumlah 30 juz mudah difahami dan mudah dihafal.

Dikatakannya, mengutip sabda Rasulullah SAW, orang yang selalu berpegang pada Al-Qur’an sudah menjadi jaminan tidak akan salah dan tersesat. disamping itu dalam hidupnya, bahkan Gus Ghofur dalam tausiyahnya mengkisahkan Rasulullah SAW saat memberikan wasiat kepada sahabatnya 10 hari menjelang wafat

Dalam acara Haflah Khotmil Qur’an itu, Gus Ghofur mengingatkan, di dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an diharuskan bermusafahah atau bertatap muka dengan guru secara langsung dan tidak bisa difahami dan dihafal secara ortodidak.

“Keistimewaan Al-Qur’an yang lain, kalau ngaji itu harus dengan guru, tidak bisa dibaca dan difahami sendiri seperti baca buku biasa, al ilmu yu’ta wala ya’ti (ilmu itu didatangi tidak ilmu yang mendatangi: red)

Selain itu, bermusafahah akan tetapi harus diiringi dengan khidmah dan takdhim pada guru, serta berharap berkah. Itulah yang dilah dicontohkan para ulama terdahulu.

“Ulama sekaliber Syekh Nawani al-Bantani, Syekh Mahfudz at-Termasi, dan Syekh Chotib al-Minangkabawi saja semua melakukan hal semacam itu, maka kita harus mengikutinya,” tambah Gus Ghofur.

Pengasuh Pondok Pesantren BUQ KHR Harir Muhammad menyampaikan, acara haflah terdiri dari beberapa rangkaian acara. Seminggu sebelumnya diadakan pertemuan alumni, dilanjutkan dengan hataman al-Qur’an bil ghoib (hafalan 30 juz) putra dan putri, ziarah makam sesepuh pendiri pondok yaitu KHR Muhammad bin Mahfud, KH Taslim, Ny Hj Fathimah Taslim dan diakhiri dengan khataman dan pengajian.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Demak HM Dachirin Sa’id, ketua DPRD Demak H Muchlasin Daenuri dan Muspida kabupaten Demak serta ribuan santri dan alumni pondok pesantren BUQ Betengan Demak bersama warga sekitar.