Biografi Adolf Hitler



Biografi Adolf Hitler
Siapa yang tak kenal Adolf Hitler. Sosok berkumis Chaplin ini dikenal sebagai pribadi yang unik, keras, kejam, dingin,namun dikenal sayang terhadap anak-anak. Latar belakang kehidupan yang keras dan penuh dengan kekecewaan mengantarkan ia menjadi otak mesin perang yang pantang menyerah. Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang tertolak. Ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena ayah Hitler (Alois Hitler) mengawini keponakannya sendiri.
Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan Jerman dan bukanlah dari keluarga yang berada. Ayahnya adalah seorang yang keras dalam mendidik anak sedang ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa. Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”.
Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan menjadi tentara/ politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak karena nilainya yang kurang bagus. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya. Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.


Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.


Ketika hidupnya semakin sulit, Perang Dunia ke I pun pecah. Tanpa ragu Hitler mendaftar menjadi tentara dengan pangkat Kopral. Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia I. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para “pengkhianat” sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.


Jerman porak poranda setelah kalah perang. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang melambung tinggi, ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Akhirnya Hitler mengadakan “Putsch” yaitu kudeta kecil, tapi ternyata gagal dan menyebabkan ia masuk penjara. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai pangkat Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang tersebut, ia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia ke II. Kecewa dengan kekalahan Jerman, Hitler pun masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian menjadi NSDAP (National Socialistische Deutsche Arbeiter Partei) dan meninggalkan karir militernya.
Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda . Disinilah terlihat bakat Hitler dibidang pidato dan agitasi. Satu tahun kemudian, Hitler menjadi ketua partai. Tahun 1923 adalah tahun yang penuh dengan krisis untuk daerah Weimar, kemudian daerah Rhur dikuasai oleh Perancis, musuh bebuyutan Jerman. Pada tahun 1925 Hitler bebas dari penjara, Hitler, menyusun dan membangun kembali partainya, NSDAP yang sempat hancur. Akhirnya pada tahun 1926 Hitler mendapat wewenang mutlak dari partainya. Hitler adalah orator ulung, “singa podium”, ahli berpidato yang bisa yang dapat menghipnotis para pendengarnya.
Puncak hancurnya Republik Weimar, diawali karena krisis ekonomi dunia pada tahun 1929. Kaum radikal sayap kanan dan kiri memengaruhi para pengangguran untuk membuat huru-hara dimana-mana. Pemerintahan goncang didalam keadaan yang sangat kacau lalu dimanfaatkan oleh Hitler untuk menaikkan popularitasnya dengan cara memberikan semangat kepada rakyat untuk keluar dari krisis yang sudah sangat menghancurkan negara Jerman yang disebabkan ulah Yahudi yang menguasai Ekonomi Jerman dan negara Eropa lainnya.
Pada tahun 1930, pamor Hitler semakin menanjak, dan pada tahun 1932, NSDAP menjadi partai yang paling kuat, ketika pemilu NSDAP mendapat urutan nomor 1. Pada tanggal 30 Januari 1933, Hitler dilantik menjadi Kanselir (Perdana Menteri), tetapi kabinet yang disusun Hitler berasal dari sayap kanan, politisi yang independen dan para ahli dibidangnya. Tetapi semua itu hanya rekayasa Hitler, tetap saja kekuasaan mutlak ditangannya. Semua tunduk atas perintah Hitler. Pada akhirnya partai kelas menengah membuat “ikrar kebulatan tekad” yang isinya menyatakan memberika kuasa sepenuhnya kepada Hitler demi kejayaan der Reich dan Deutschland ueber alles.
Setelah benar-benar kuat, dengan berbagai alasan seluruh partai disapu bersih kecuali NSDAP. Serikat-serikat buruh dihancurkan, tidak ada kebebasan pers, sensor ditingkatkan, hak asasi manusia dianggap remeh dan tidak dihargai. Sebab, yang harus didahulukan adalah kepentingan umum dan kepentingan negara, bukan kepentingan individu. Sehingga teror dan kekejaman merajalela. Siapapun yang tidak sefaham dianggap musuh negara, karena mengahalangi tujuan mulia yaitu memajukan kejayaan dan keagungan Jerman.
Pembersihan para anti NAZI dilakukan dengan segala cara yang sangat kejam. Ribuan warga hilang tidak jelas kemana jasadnya. Parlemen hanya tinggal nama, kekuasaan sepenuhnya berada ditangan Fuhrer. Dengan meninggalnya Presiden Hindenburg tahun 1934, sangat memperlancar jalannya Hitler. Lembaga kepresidenan dan kanselir disatukan, sehingga kekuasaan berada ditangan Hitler, dan memegang komando angkatan bersenjata. Setelah kekuasaannya semakin kuat dipemerintahan, awal mula Hitler melaksanakan program anti-semitnya. Sedikit demi sedikit hak-hak perdata orang Yahudi dihilangkan.
Ambisinya ingin menjadi pemimpin dunia. Pada tanggal 1 September 1939, Hitler menyerang Polandia, yang menyebabkan terciptalah Perang Dunia ke II yang berlangsung selama lima setangah tahun dan memakan korban jiwa sebanyak 55 juta orang. Jerman menaklukan Polandia, Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Perancis, Yogoslavia dan Yunani. Pada saat perang Uni Soviet, pasukan Hitler hampir sedikit lagi manjangkau Moskow, sedangkan di Afrika Selatan, terusan Suez sudah terancam. Pada tahun 1942, Hitler melakukan pembunuhan masal dengan cara dimasukkan kedalam ruangan gas beracun atau dibunuh begitu saja. Negara-negara yang telah ditaklukkan Hitler, hanya warga Yahudi yang digiring ke kamp konsentrasi yang kemudian dibunuh. Jumlah kaum Yahudi yang telah dibunuh oleh Hitler diperkirakan sebanyak 6 juta jiwa. Perang pun terus berlangsung yang pada akhirnya Jerman pun kalah oleh pasukan sekutu. Tanggal 30 April pasukan Rusia telah mengepung gedung Konselerei. Admiral Donitz yang telah mendapatkan mandat dari Hitler akhirnya menyerah juga kepada sekutu tanpa syarat.
Kematian sang Diktator Jerman Adolf Hitler yang diyakini tewas bunuh diri disebuah bunker pada 30 April 1945di Berlin, tetap masih dipertanyakan dan menjadi misteri. Selama ini, keatian Hitler memang sangat misterius karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler dan Eva Braun (istrinya). Menurut versi lain pada tanggal 29 April 1945 ketika tantara Rusia telah mengepung kota Berlin, Hitler bunuh diri dengan menembakkan kepalanya dan Eva Braun bunuh diri dengan meminum pil bercun. Tidak ada yang menyaksikan kejadian itu dan sumber cerita itu hanya dari mulut ke mulut dan sebenarnya Adolf Hitler dan Eva Braun yang ada di dalam bunker adalah palsu.

M. Alif Prabowo
1112053100037
MHU II